Selasa, 12 Februari 2013

Siapa lagi, Tamu KTM PPB?


Oleh, Edi Nawang
Sarjono alias Pucuk memberikan brosur KTM dan Pamplet PNPM-P ke Jaya Ramba. Photo by. Wisnu Pamungkas
BULAN-bulan ini, Kelompok Tani Muda Palambon Pucuk Baguas (KTMPPB) tak henti-hentinya didatangi tamu, baik tamu dalam maupun luar negeri. Selang beberapa minggu kunjungan dalam rangka Media visit Kemitraan. Senin, (11/02) Usai menghadiri acara Borneo Writers Gathering di Hotel Gajahmada Pontianak, 4 sastrawan sekaligus tamu Alexander Mering dari Malaysia berkunjung ke Loncek, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Diantaranya

Jaya Ramba yang juga penulis Novel, Poul Nanggang, Mauren Anak Migain istrinya Jaya Ramba, dan Yusran B Junaidi yang tergabung dalam Persatuan Penulis Utara Sarawak (PUTERA).


Dalam pertemuan yang singkat itu, mereka berdiskusi dengan KTM PPB mengenai gerakan yang dibuat oleh Orang Muda Putus Sekolah (OMPS) di kampung Dayak Salako itu. Kata Jaya Ramba, “saya sangat kagum dengan aktifitas anak muda kampung yang mampu menginspirasi ibu-ibu dan bapak-bapak di Loncek. Di Malaysia jarang pernah ada gerakan anak muda seperti ini.” Tuturnya dengan dialek Malaysia saat berdiskusi dipondok baru KTMPPB yang berlokasi dilahan Rofinus Induk wakil ketua KTM PPB.
Suasana diskusi semakin terasa akrab apalagi sambil makan buah cempedak, rambai buah lokal khas Loncek dan langsat yang dibawa oleh rombongan dari Pontianak. Buah-buah itu  dihidangkan oleh anggota KTM PPB.  Sesekali tercium aroma buah cempedak yang  menghangatkan suasana.

Agustina Ika Lestari Guru sekaligus Blogger perbatasan dari Desa Trans Sos, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten bengkayang, juga berdiskusi dengan KTM PPB. Berbagi cerita dengan anak muda kali pertama ia lakukan ke Loncek. Anggota KTM pun senang dengan kunjungan mereka yang sudah berbagi banyak informasi dengan mereka. Ini bagian dari ilmu yang jarang didapatkan di kampung lain selain di kampung Loncek. Berdiskusi dipondok sambil makan buah-buahan lokal.

Usai diskusi, para tamu “dihukum adat” oleh KTM untuk menanam karet tegakan batang bawah. Seperti biasanya, setiap tamu yang berkunjung ke lahan KTM PPB wajib menanam karet. Karet-karet yang ditanam itu akan diberi nama sesuai dengan nama orang yang menanam. Kegiatan penanaman karet adalah bentuk dari budaya anak muda kampung Loncek yang mencintai tanaman karet.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting Coupons