Oleh Edi
Nawang
Loncek Baguas di RRI//di awal diskusi photo. Laurensius Edi |
Banyak cara
orang bisa eksis di dunia ini, hal lain yang paling ngetop sekarang ini adalah
dunia maya seperti fasilitas-fasilitas di internet, seperti Facebook, Twiter, Youtobe, dsb. Fasilitas
canggih ini pun tak kalah pentingnya juga, radio yang dari dulu hingga sekarang
eksis dan menjadi pusat informassi bangsa diseluruh dunia. Terobosan suatu
komunitas yang hingga saat ini publikasinya sudah menggelegar
ditingkat
nasional bahkan internasional menjadi sorotan publik bangsa ini.
Kelompok
Tani Muda Palambon Pucuk Baguas (KTM PPB) yang dibentuk pada awal oktober 2011
lalu, didampingi oleh Yayasan Pemberdayaan Pefor Nusantara bekerjasama dengan
Kemitraan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Peduli, telah
dipertontonkan dan diperdengarkan oleh masyarakat luas ditingkat kampung hingga
dunia internasional.
Herman dkk//saat akan memasang mic photo Bosio |
Minggu, (16/2)
Para Jurnalis kampung yang tergabung dalam KTM PPB mengudara di Radio Republik Indonesia
(RRI) Pro 2 Pontianak, Kal-Bar, 101,8 FM. Kehadiran jurnalis kampung Loncek,
Desa Teluk Bakung, Ambawang, Kubu Raya ini, disambut baik dan ramah oleh
Florentina Iriyanti Wina sebagai penyiar di RRI. Herman, Rikonimus, Stefanus
Rino perwakilan jurnalis kampung yang juga anggota KTM PPB diutus untuk
mengikuti serangkaian diskusi yang dipandu langsung oleh Florentina. Adapun Laurensius
Edi dan Viktorinus Bosio sebagai fasilitator yang setia mendampingi teman-teman
menulis sebuah buku kampung yang berjudul Loncek Baguas. Diskusi berlangsung satu
jam itu mulai dari pukul 16-17 WIB, berjalan dengan baik dan lancar, walaupun
Jurnalis kampung ini ada yang gugup, sebut saja Stefanus Rino yang lugu dan
tidak banyak kata-kata saat ditanya namanya diawal diskusi.
Pertemuan
KTM PPB di RRI juga atas dukungan Nano L Basuki sastrawan dari Kalimantan
Barat. Semoga kegiatan demi kegiatan yang bertajuk muatan lokal kampung semakin
banyak diminati oleh para remaja kampung di rantau ini.
More than just
radio, terima kasih RRI.