Senin, 19 November 2012

Mahasiswa STP "Dihukum Adat" Oleh Warga Loncek


Oleh: Edi Nawang

Mahasiswa STP dan KTM PPB usai melakukan
penanaman bibit karet tegakan batang bawah
Setiap tamu yang berkunjung ke lahan KTM PPB (Kelompok Tani Muda Palambon Pucuk Baguas) pasti dihukum adat. Minggu (18/11/2012), penanaman bibit tegakan karet kembali dilakukan oleh 25 mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Santo Agustinus, Pontianak. Mereka berasal dari berbagai kabupaten di Kalimantan Barat. Kedatangan mereka ke Kampung Loncek, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sei. Ambawang, Kab. Kubu Raya bermaksud menyaksikan sendiri gerakan basis para pemuda di kampung Loncek.

Mahasiswa STP didemplot karet yang sudah diokulasi
Sudah banyak orang dihukum adat
menanam bibit tegakan karet di lahan KTM PPB. Wartawan, atlet, ibu rumah tangga, fotografer, kepala desa, kepala dusun sebelumnya pun sudah pernah merasakan hukuman adat ala KTM PPB ini.

Malam sebelumnya, para mahasiswa STP ini berdiskusi dengan para anggota KTM PPB. Dalam sambutannya, Sarjono, ketua KTM PPB mengatakan, “kami sangat senang dengan kedatangan teman-teman mahasiswa. Dengan ini kita bisa berbagi pengalaman dan dapat bekerjasama. Kami di KTM PPB melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan bibit karet unggul”.

Kiat-kiat yang dilakukan KTM PPB untuk memperkuat basis mereka adalah dengan cara berjejaring dan mereka meyakini apa yang mereka lakukan sangat bermanfaat, apalagi dengan adanya kunjungan tamu dari luar kampung yang mau berdiskusi dengan mereka.

Ketua Panitia kunjungan STP KP2, Apan, mengatakan bahwa kunjungan mereka bukan hanya sekedar berkunjung begitu saja, tetapi mereka juga mau melihat gerakan positif yang dibuat oleh KTM PPB. Menurutnya, hal seperti ini patut dicontoh dan ia juga menyatakan bahwa mereka terinspirasi oleh anak muda kampung Loncek yang kreatif dan bersemangat.

Serpanus Usel, salah satu peserta kunjungan, juga berkomentar. Ia menyatakan bahwa dirinya juga termotivasi dan terinspirasi. Bahkan ia juga mengatakan mau membuat basis di kampungnya, di Kabupaten Sekadau.

Luar biasa! gerakan basis Orang Muda Putus Sekolah (OMPS) di Kampung Loncek ini mampu menginspirasi para mahasiswa.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting Coupons