Mahasiswa STP dan KTM PPB usai melakukan penanaman bibit karet tegakan batang bawah |
Mahasiswa STP didemplot karet yang sudah diokulasi |
Para petani muda yang tergabung dalam kelompok Muda Tani Palambon Pucuk Baguas (KTM-PPB) memiliki cara yang unik dalam menyiapkan bibit karet unggul organic buatan mereka. Beberapa waktu lalu mereka menggundang wartawan, photographer, Atlit, pekerja NGO, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga diajak menanam bibit karet di pusat pembibitan karet milik mereka. Bibit-bibit karet tersebut akan diberi nama orang yang menanam dan code generatif-nya.
Untuk menyediakan batang bawah lokal yang bagus, dilakukanlah seleksi biji berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam management control benih yang disepakati. Setelah berkecambah dan mencapai stadium tertentu, barulah di pindahkan ke bedeng-bedeng khusus tegakan batang bawah untuk dibina sesuai dengan prosedur standart pembibitan yang benar.
Anggota KTM Palambon Pucuk Baguas dengan tekun mengikuti pelatihan pembibitan karet di laboratorium Diklat PSE Keuskupan Agung Pontianak, di Nyarumkop pertengahan Desember lalu.Selama sepekan para peserta digodok tidak saja mahir mengokulasi tetapi juga bagaimana memelihara, mengembangkan produk karet secara pastisipatif.
Wanita muda dari komunitas adat Dayak Salako ini sedang belajar menggunakan pisau okulasi, untuk mengambil matra entris dengan tepat dan benar saat pelatihan anggota KTM-PPB di Nyarumpkop Desember lalu. Sekarang mereka bahkan sudah bisa melakukan teknik okulasi gila.
Meski pun dia tahu sudah diwawancarai wartawan, tetapi dia tak menyangka sama sekali mendapat publikasi yang begitu wah dari 2 medi terrnama di Indonesia, yaitu The Jakarta Post dan Media Indonesia. Tentu ini akan semakin menabah kepercayaan diri anggota KTP PPB. Kini mereka sedang meperluaskan lahan untuk menanam bibit karet lebih banyak lagi.